MU Terpuruk, Masih Pantaskah Ten Hag Dipertahankan ?

Sungguh pilu menyaksikan nasib tim favorit kita, Manchester United, akhir-akhir ini. Baru berlaga 3 kali di EPL, 2 laga terbaru berakhir dengan kekalahan. Yang paling menyakitkan tentunya kekalahan di laga terakhir dari Liverpool. Musuh besar kita itu malah berpesta 3 gol tanpa balas di Old Trafford. Memilukan ! Old Trafford malah jadi Theatre of Nightmare bagi sang tuan rumah sendiri. Suporter Liverpool pun pasti juga menyindir tim asuhan Erik Ten Hag.

Bagaimanapun tentunya kekalahan 2 kali beruntun dari 3 laga awal jelas sulit diterima dengan akal sehat oleh fans The Red Devils, termasuk kita semua. Dan kekalahan dari Liverpool tersebut juga menunjukkan hancur leburnya tim kita seolah tanpa kreasi serangan yang memadai. Racikan Erik Ten Hag seolah mudah terbaca oleh lawan-lawannya, termasuk pelatih liverpool,Arne Slot. Boleh kalah,asal jangan dari Liverpool ! Kekalahan dari Liverpool, apalagi di Old Trafford, itu adalah aib.

Bagaimana mungkin pelatih sekaliber Erik Ten Hag, yang datang sebagai juara Liga Belanda 3 kali beruntun bisa remuk redam di Old Trafford ? Eks pelatih Ajax Amsterdam itu didatangkan dengan harapan bisa meningkatkan kualitas dan prestasi MU yang hancur di tangan pelatih-pelatih sebelumnya. Tak dinyana, kualitas yang dihasilkan sama saja dengan kualitas para pelatih lain yang jadi penerus Sir Alex Ferguson. Erik Ten Hag hanya mampu mempersembahkan trofi minor, semacam EFL/Carabao Cup 2022/2023 dan FA Cup 2023/2024. Dan hanya karena FA cup musim lalu itulah, Erik Ten Hag ‘terselematkan’ dari ancaman pemecatan. Gelar yang diraihnya untung-untungan itu sudah cukup untuk mempertahankan masa bakti nya di Old Trafford.

Didatangkan dari Ajax Amsterdam, MU berharap Erik Ten Hag bisa membawa tim nya mengimbangi Manchester City dan Liverpool yang selama ini menjadi pesaing berat perebutan gelar EPL. Keberhasilan Erik Ten Hag membawa Ajax meraih 3 gelar Eredivisie dalam 5 musim, plus gelar-gelar lainnya,diharapkan bisa membangkitkan kembali nama besar The Red Devils. Namun ternyata harapan itu gagal begitu saja. Ten Hag hanya mampu meraih trophy minor, dan lebih mirip Jose Mourinho yang akhirnya dipecat MU. Jadi jangankan untuk mengimbangi Manchester City, Erik Ten Hag mungkin sekarang lebih berpikiran untuk menyelamatkan karier nya sendiri yang sudah diambang pemecatan.

Dan dengan budget belanja gila-gilaan yang didapat Erik Ten Hag, sepertinya tak sedikit yang sia-sia saja. Hingga kini sudah sekitar 600 juta pounds lebih. Musim lalu, Manchester United tertahan di peringkat 8 klasemen akhir. Ironisnya, banyak pemain mahal yang didatangkannya hanya untuk ditaruh di bangku cadangan. Padahal Ten Hag sendiri yang memilih pemain, namun dia sendiri yang mencadangkannya. Contohnya : Anthony, Christian Eriksen, dan terbaru Matthijs de Light. Payah, deh ! Buat apa beli mahal kalo cuma untuk ditaruh di bangku cadangan ? Masih kalah dari Arne Slot yang cuma beli 1 pemain di Liverpool, namun malah sukses hajar MU 3 gol tanpa balas di Old Trafford.

Dan sayangnya pemain bagus milik MU sendiri malah dijual, semacam : Scott McTominay ataupun juga Jadon Sancho. Hadeuh..! Padahal Sancho ini mampu membawa Borussia Dortmund ke final Champions League musim lalu lo.

Untuk saat ini sepertinya raport Erik Ten Hag masih sangat buruk. Petinggi ataupun fans MU sudah terlanjur kecewa berat. Dan sepertinya bila dalam 2-3 pertandingan lagi sesudah jeda internasional Ten Hag masih gagal mengangkat prestasi MU, maka pintu keluar sudah terbuka bagi dia. Zinedine Zidane ataupun Thomas Tuckel sangat layak menggantikannya. Ten Hag pasti harus lebih hati-hati lagi. Good Luck !

Scroll to Top